Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Perlunya Akurasi Membaca Pasangan Jika Ingin Asmara Abadi

Kelanggengan hubungan membutuhkan kepekaan akan perasaan pasangan. Sayangnya, banyak orang tidak peka pada perasaan pasangan. Itu terungkap lewat penelitian Dr. Chrystyna Kouros dari Southern Methodist University (SMU) yang terbit di jurnal Family Process beberapa waktu lalu. "Yang sering terjadi adalah tidak peka terhadap perubahan emosi pasangannya, khususnya saat pasangan sedang bersedih, perubahannya tidak kentara," kata Kouros. Kepada Psychcentral, Kamis (8/3/2018), Kouros mengatakan bahwa kemampuan untuk menangkap sinyal kesedihan bisa mencegah perasaan negatif pasangan. Kegagalan untuk menangkap sinyal itu akan mempengaruhi kualitas hubungan dan boleh jadi memicu berakhirnya hubungan. Kouros mengajak pasangan untuk mengembangkan empati dan mampu membaca perasaan pasangan dengan akurat. "Dengan akurasi empati, Anda menangkap petunjuk dari pasangan untuk mengetahui suasana hati mereka," kata Kouros. Pendapat Kouros didasarkan pa

Penyebab Penggunaan Antibiotik Dunia Meroket

Sebuah studi yang baru dipublikasikan dalam jurnal PNAS mengungkapkan bahwa dari 2010 ke 2015, penggunaan antibiotik di seluruh dunia naik 39 persen. Hasil tersebut ditemukan setelah para peneliti mempelajari konsumsi antibiotik oleh manusia di 76 negara selama beberapa tahun . Untuk setiap 1.000 orang, penggunaan antibiotik naik dari 11,3 dosis per hari pada 2000 menjadi 15,7 dosis per hari pada 2015. Secara khusus, para peneliti menyoroti penggunaan penicilin, jenis antibiotik yang paling umum, karena meningkat 36 persen. Kenaikan penggunaan antibiotik ini dikhawatirkan bisa menimbulkan resistensi. Pasalnya menurut perkiraan pakar ekonomi Jim O’Neill dalam laporan berjudul The Review on Antimicrobial Resistance yang dipublikasikan pada 2014, sebanyak 10 juta kematian akibat resistensi antibiotik bisa terjadi pada 2050 jika konsumsi antibiotik kita tidak berubah. Namun, para peneliti yang bekerja dalam studi baru ini menilai bahwa kenaikan penggunaan antibioti