Kelanggengan hubungan membutuhkan kepekaan akan perasaan pasangan. Sayangnya, banyak orang tidak peka pada perasaan pasangan. Itu terungkap lewat penelitian Dr. Chrystyna Kouros dari Southern Methodist University (SMU) yang terbit di jurnal Family Process beberapa waktu lalu. "Yang sering terjadi adalah tidak peka terhadap perubahan emosi pasangannya, khususnya saat pasangan sedang bersedih, perubahannya tidak kentara," kata Kouros. Kepada Psychcentral, Kamis (8/3/2018), Kouros mengatakan bahwa kemampuan untuk menangkap sinyal kesedihan bisa mencegah perasaan negatif pasangan. Kegagalan untuk menangkap sinyal itu akan mempengaruhi kualitas hubungan dan boleh jadi memicu berakhirnya hubungan. Kouros mengajak pasangan untuk mengembangkan empati dan mampu membaca perasaan pasangan dengan akurat. "Dengan akurasi empati, Anda menangkap petunjuk dari pasangan untuk mengetahui suasana hati mereka," kata Kouros. Pendapat Kouros didasarkan pa