Langsung ke konten utama

Tiga Laporan Negara Paling Penting Untuk Forex

Tiga Laporan Negara Paling Penting Untuk Forex

Bagi pedagang jangka pendek, berita tentang laporan keuangan dan kondisi ekonomi negara sangat penting. Kebanyakan pedagang membuat keputusan perdagangan forex beberapa jam setelah terbitnya laporan-laporan tersebut. 

Namun hal ini juga penting bagi pedagang jangka panjang. Laporan seperti GDP, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran justru diterbitkan setiap kuartal atau sekali setahun. Maka itu, tiga laporan negara tersebut sangatlah penting untuk perdagangan jangka panjang.  

Berikut adalah tiga macam laporan negara yang penting untuk berspekulasi tentang kebijakan moneter sebuah negara. Kebijakan fiskal sebaliknya sangat sulit dipakai untuk berspekulasi tentang bagaimana seorang pemimpin baru akan mempengaruhi ekonomi negara.   

1. Gross Domestic Product (GDP)

GDP adalah pengukuran yang sangat dipercaya untuk melihat kondisi ekonomi sebuah negara. Namun yang harus diperhatikan adalah tingkat pertumbuhan GDP daripada nominalnya GDP tersebut. Meskipun dua negara memiliki nominal GDP yang sama, tingkat pertumbuhannya tidak sama. Ini dapat digunakan sebagai petunjuk kesehatan ekonomi negara di masa depan. 

Sebagai contoh, jika GDP AS mengalami penurunan kecepatan pertumbuhan dibandingkan dengan GDP Inggris, maka itu menjadi pertanda pergerakan bearish (menurun) untuk konversi GBP/USD meskipun AS memiliki nominal GDP lebih tinggi dibandingkan dengan Inggris. 

2. Unemployment rate

Pengaruh tingkat pengangguran terhadap nilai jual mata uang mungkin akan terlihat kontra intuitif. Ketika sebuah laporan tingkat pengangguran diterbitkan, yang terjadi adalah mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan harga.  

Ini karena tingkat pengangguran tertinggal di belakang nilai pengukuran ekonomi lain seperti GDP. Bank sentral akan menentukan kebijakan moneter untuk menurunkan tingkat pengangguran untuk kuartal berikutnya. 

Namun jika pedagang forex mengetahui bahwa pada kuartal berikutnya bank sentral tidak berhasil meraih target, maka kebijakan moneter memang terlihat tidak ampuh, dan akibatnya nilai jual mata uang menurun. 

3. Tingkat inflasi atau Indeks Harga Konsumen

Sebaliknya, pengaruh tingkat inflasi terhadap nilai jual mata uang terlihat lebih intuitif karena dampaknya bisa terlihat secara langsung. Lagipula tingkat inflasi berkaitan dengan jumlah uang yang beredar. Meskipun peningkatan GDP sangat bagus, jika digandakan dengan inflasi yang tinggi, kondisi ekonomi negara akan menjadi tidak sehat, dan harga jual mata uang akan turun. 

Ini bukan berarti GDP bukan petunjuk yang baik. Anda perlu melihat keduanya untuk mempunyai gambaran yang jernih. Contohnya, GDP yang rendah namun dengan tingkat inflasi yang rendah berpotensi untuk meningkatkan harga mata uang karena pengamat berspekulasi bahwa bank sentral mempunyai ruang untuk mengembangkan ekonomi dan jumlah peredaran uang yang terkendali.

Buatlah spekulasi yang aman dan dagang valuta dengan FBS

FBS adalah salah satu online platform forex yang paling terpercaya di Asia. Kami menawarkan banyak keuntungan bagi trader pemula. Kami juga tidak enggan untuk membagi data dan laporan keuangan negara-negara untuk membantu Anda dalam membuat keputusan yang cerdas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Internet Tak Lagi Boros, Berikut 4 Cara Hemat Kuota Di HP Xiaomi

5 Tips Mencari TK Islam Terbaik Agar Si Kecil Nyaman Belajar

Tips Memilih Liontin Emas Terbaru untuk Special Occasion